Bukan Karena Sertifikasi Saya Menjadi Guru ?

Pesan cinta untuk mahasiswa FKIP dan Guru-Guru muda yang baru mengajar, silahkan baca. Warning yang guru tua jangan baca, takut tersinggung! he..he..

Sekitar tahun 2009 saya mengikuti Program PLPG sertifikasi guru disebuah hotel di kawasan Bogor. Saat itu sekitar satu minggu saya bersama teman-teman dari berbagai sekolah mengikuti program PLPG, tentu banyak ilmu yang saya peroleh dari kegiatan tersebut.

Saat itu usianya saya baru 25 tahun sementara peserta yang lainnya rata-rata usianya sudah sekitar 50 tahun. Bisa dikatakan saya adalah salah satu peserta sertifikasi termuda pada saat itu. Sampai-sampai bapak-bapak dan ibu-ibu yang usianya mau memasuki masa pensiun tapi baru dapat program sertifikasi mengatakan “wah mas enak yah bisa dapat uang seumur hidup”

Tentu saat itu sayapun senyum-senyum saja, sambil berkata dalam hati, “benar nih saya bisa dapat uang seumur hidup?” saat itu usianya saya baru 25 tahun jika saya pensiun sebagai guru swasta sekitar 55 tahun misalkan, maka benar juga selama lebih dari 30 tahun saya akan menerima uang gratis dari pemerintah.

Bayangkan selama 30 tahun saya akan dapat uang dari pemerintah dan akan saya dapatkan selama tiga bulan atau enam bulan sekali. Tentu pada saat itu saya bahagia, Alhamdulillah tentu ini patut disyukuri, karena disaat yang sama banyak guru yang terus mengeluh akan gajinya yang kecil.

Pada saat PLPG sayapun mendapat penghargaan sebagai peserta terbaik dikelas, tentu hal ini mungkin wajar-wajar saja, karena pada saat PLPG saya sebagai ketua kelas dan paling muda, sering membantu banyak guru-guru yang usianya sudah tua agar bisa mengajar dengan energik.

Pasca PLPG selesai dilaksanakan, akhirnya sekitar tahun 2010 saya mendapatkan uang sertifikasi pertama, wah tentu bahagia sekali saat pertama mendapat uang yang cukup besar tersebut. Sekitar 8 Juta rupiah waktu itu saya peroleh, sebagai guru swasta yang gaji saya saat itu sekitar 1,2 juta tentu uang sebanyak itu sangat besar.

Uang sertifikasi ternyata cukup membantu untuk menambah biaya kuliah S2 saya, kebetulan pada saat itu saya sedang kuliah S2 memasuki semester 3. Nah, sesuai dengan amanah pemerintah uang sertifikasi harusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas diri, maka sayapun menjalankan amanah tersebut.

Selesai kuliah S2 sekitar tahun 2011, uang yang sertifikasi yang saya peroleh saya gunakan untuk beli buku-buku bacaan dan keperluan pribadi yang lainnya dan sampai akhirnya sekitar bulan Januari 2015 saya tidak menerima serifikasi lagi karena data-data yang susah untuk validnya. Tentu sayapun tidak ambil pusing, karena memang saya sudah acang-acang untuk tidak menikmati “kenikmatan” uang sertifikasi lagi.

Sejak saya menerima uang sertifikasi dan lulus kuliah S2 tahun 2012, kemudian saya berpikir dan bertanya dalam hati “Apakah karena program sertifikasi saya menjadi guru?”, Bukankah dulu tidak pernah terbayang akan ada program seperti ini, lalu kenapa saya harus terus gelisah menunggu cairnya uang sertifikasi.

Ya perlu dipahami program sertifikasi tentu tidak sepenuhya bagus, gara-gara program ini, ada fitnah atara sesama guru, terjadinya persoalan antara kepala sekolah, guru, yayasan dan pihak-pihak terkait. Menurunnya kinerja guru yang tidak dapat sertfikasi, guru sibuk dengan adminitrasi karena adanya supervisi bagi guru sertfikasi dan berbagai persoalan lain. Tentu manfaatnya juga banyak seperti yang sudah saya rasakan selama 5 tahun.

Pesan yang saya ingin sampaikan dalam catatan yang cukup panjang ini adalah

“wahai mahasiswa-mahasiswa FKIP yang saat ini anda sedang kuliah dan guru-guru muda yang sudah mulai mengajar, luruskanlah niat agar ada ketulusan cinta saat anda mengajar, katakanlah bahwa menjadi guru adalah pilihan cinta anda pada dunia pendidikan, tanpa embel-embel ingin memperoleh yang lain seperti tunjangan sertifikasi dan jabatan kepala sekolah”

Percayalah pada kekuasaan Allah SWT karena Allah lah yang memberikan rejeki pada kita. Sertifikasi bukanlah segala-galanya yang membuat hidup anda menjadi guru lebih bahagia. Tetaplah berkreativitas dan melakukan hal-hal yang Inspiratif ketika guru adalah pilihan anda, Insya Allah rejeki terbaik sudah Allah siapkan untuk diri anda.

Jadi rubahlah mimpi anda dari menjadi guru yang ingin mendapat sertifikasi menjadi Guru Yang Menginspirasi.

Terimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan selama 5 tahun kepada saya untuk menikmati uang sertifikasi dan akhirnya atas berbagai pertimbangan yang matang tentu atas petunjuk Allah SWT saya mantap meninggalkan sertifkasi guru.

Tentu tanpa uang sertifikasi guru, Alhamdulilah Allah masih memberikan rejeki yang halal dari jalan yang lainnya serta yang paling penting kecintaan saya pada dunia pendidikan tidak pernah luntur bahkan semakin menjadi-jadi tanpa ada embel-embel uang sertifikasi guru.

Hotel Mangkubumi Kota Tasikmalaya

Foto-foto ini adalah kenangan saya saat mengikuti sertifikasi.

DSC04373

DSC04409