Motivatorpendidikan.com- Kita sering mendengan istilah Guru Teladan, bahkan dibeberapa lembaga pendidikan ada yang melaksanakan kegiatan lomba guru teladan. Lalu apa sih sebenarnya guru teladan itu? Sosok seperti apa yang bisa dikatakan sebagai guru teladan. Melalui gambar di atas hasil karya Pak. Dudi Maryadi dan anggota kelompoknya peserta Training Guru Inspiratif SIT Alfatih Tanggerang saya akan menyampaikan secara ringkas apa itu guru teladan. Inilah 4 Ciri Guru Teladan
Ibadahnya Guru Teladan
Guru teladan memiliki keutamaan yang luarbiasa di dalam Ibadahnya, guru teladan adalah laki-laki yang terbiasa melaksankan sholat lima waktu di Masjid, guru teladan adalah perempuan yang senatiasa terjaga ibadahnya baik di sekolah atau di rumah. Guru teladan adalah mereka yang tidak hanya melaksankan ibadah wajib tapi juga ibadah-ibadah sunah, seperti puasa sunah, sholat sunah dan sunah-sunah yang lainnya.
Guru teladan adalah mereka yang interaksi dengan Al-Qur’annya sangat dekat, Al-Qur’an dibaca setiap hari bukan pada hari-hari atau malam-malam khusus. Al-Qur’an tidak dibaca hanya pada saat ada kajian di sekolah saja, tapi menjadi rutinitas harian yang membahagiakan dan juga menyejukan qolbu. Serta berusaha untuk menghafal ayat-ayat Al-Qur’an serta memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Guru teladan yang memiliki kedekatan dengan Allah SWT, akan senatiasa menjaga dirinya agar terhindar dari kemaksiatan. Guru teladan memiliki kelembutan hati dan kejernihan berpikir, sehingga pada saat berinteraksi dengan siswa tidak harus dengan cara berteriak-teriak. Karena kata-katanya akan mudah didengar dan ditatati, hal ini terjadi karena kemulian akhlak yang dimilikinya.
Memiliki Akhlak Mulia
Guru teladan adalah mereka yang memiliki akhlak yang mulia, baik dengan sesama rekan kerja atau teman sejawat, kepala sekolah, orang tua, masyarakat dan juga para siswa di sekolah. Senantiasa menjaga sikap dan perkataannya, agar tidak menyinggung orang lain, justru kalimat yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata penuh hikmah. Berkomunikasi secara bijak, mengetahui kapan dirinya harus berpendapat atau menjadi pendengar yang baik, kapan harus mendengarkan pertanyaan siswanya kapan harus menasihati siswanya.
Guru teladan juga akan tercermin dari cara berpakaiannya, yaitu pakaian yang bersih dan menutup aurat, pakaian seperti ini bukan harus mahal atau baru tapi pakaian yang senatiasa terjaga kebersihan dan kerapihannya. Pakaian yang dipakai juga harus memiliki kepantasan, apakah pakaiannya patas dipakai oleh orang sesusianya, juga apakah pantas dipakai dilingkungan sekolah. Guru teladan juga senantiasa harus memberikan contoh dari hal-hal yang sederhana, misalkan membudayakan antri, membudayakan membaca, membudayakan salam, membudayakan kebiasaan menjaga kebersihan, serta budaya-budaya yang lainnya, yang tidak hanya dilakukan oleh guru-gurunya tapi juga murid-muridnya.
Etos Kerja Guru Teladan
Guru teladan adalah mereka yang memiliki etos kerja yang baik, karena kecintaannya pada profesi yang dijalaninya maka dia akan sepenuh hati menjalaninya. Memiliki disiplin waktu, serta padai memanfaatkan waktu secara produktif, untuk menghasilkan karya terbaik. Karena nilai-nilai etos yang dipegangnya, maka dia akan semaksimal mungkin untuk menghasilkan karya terbaiknya, bukan karya hasil copy paste. Maka baginya tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan dan menyelesaikan adiminitrasi guru, sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan.
Bagi guru yang memiliki etos yang baik, mengajar bukan hanya sekedar hadir dikelas untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tapi baginya mengajar adalah cara untuk terus belajar menjadi guru professional. Maka dia akan terus mencari kegiatan yang dapat mengembangkan potensi dirinya, aktif dalam berbagai kegiatan sekolah laksanakan, aktif dalam kegiatan komunitas guru, aktif untuk mencari aktivitas yang membuatnya tidak jenuh menjadi guru. Guru yang memegang teguh nilai-nilai etos maka dia akan menempatkan dirinya sebagai guru pembelajar yang senantiasa berusaha untuk memantaskan diri menjadi guru inspiratif.
Guru Teladan Memiki Prestasi
Sosok yang pantas diberikan gelar sebagai guru teladan adalah dia yang memiliki prestasi, baik prestasi dirinya sendiri, prestasi sekolah, prestasi pendampingan siswa. Prestasi diri yang diraihnya adalah ketika dia mampu menghasilkan sebuah karya, baik karya tulis, karya bahan ajar, atau karya kemampuan diri, misalkan dalam 2 tahun telah mampu menghafal 3 Juz, tentu ini adalah prestasi yang membanggakan. Karena prestasinya itu pula kemudian berefek pada peningkatan prestasi sekolah. Guru berprestasi sudah seharusnya juga bisa mengantarkan serta mendampingi siswa-siswannya untuk berprestasi juga.
Demikian 4 ciri guru teladan yang bisa saya uraikan secara ringkas dari gambar di atas, semoga kita mampu menjadi guru teladan yang bisa menginspirasi dan menggerakan.